9/28/2015

Analisis Artikel Jurnal: Dampak Depresiasi Nilai Tukar dan Pertumbuhan Uang Beredar Terhadap Inflasi

ANALISIS ARTIKEL JURNAL:
DAMPAK DEPRESIASI NILAI TUKAR DAN
PERTUMBUHAN UANG BEREDAR TERHADAP INFLASI:
APLIKASI THRESHOLD MODEL
KARYA: RIZKI E. WIMANDA
PENELITI EKONOMI DI BANK INDONESIA

BERDASAR TEORI LITERATUR:
ILMU MAKROEKONOMI
KARYA: PAUL A. SAMUELSON & WILLIAM D. NORDHAUS

9/27/2015

Keinginan Masyarakat pada Produksi Pertanian dan Ekspor Barang Primer

Keyword: Pertanian, Produktivitas, Komoditas, Ekspor

Dewasa ini Indonesia kental dengan isu rendahnya produktivitas pertanian. Di negara berkembang hal ini disebabkan karena besarnya jumlah penduduk dibandingkan dengan lahan pertanian yang tersedia, juga disebabkan karena teknologi yang dipergunakan pada sektor pertanian masih bersifat primitif, terbatasnya modal fisik dan kemampuan manusianya. Prioritas utama di negara berkembang adalah produksi pertanian dalam pembangunan nasional negara berkembang tergantung pada produksi primer, antara lain bahan baku.
Kondisi sistem perdagangan produk pertanian nasional sering kali disoroti dan ditanggapi mengenai kinerja selama ini yang kurang memuaskan berbagai pihak. Bahkan media massa selalu mengangkat berita sebagai topik utamanya mengenai berbagai persoalan dan permasalahan yang menyangkut produk pertanian domestik serta membanjirnya produk pertanian impor yang semakin banyak beredar dipasaran. Disadari bahwa sorotan ini sangat erat kaitannya dengan usaha pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya saing produk pertanian, pemberian modal dan tenaga kerja terampil dan berbasis inovasi teknologi dengan memanfaatkan sumber daya lokal secara optimal. Salah satu isu penting yang mengemuka dan perlu dicermati bersama, adalah mengenai adanya peluang bagi indonesia untuk jatuh ke dalam jebakan pangan (food trap), jika pilihan kebijakannya semata-mata bermuara pada penyediaan yang bertumpu pada impor saja. Jebakan pangan yang dimaksud, yaitu suatu kondisi dimana suatu negara mempunyai ketergantungan yang sangat kuat terhadap impor produk pangan.

Kurangnya Persiapan Indonesia Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015

Keyword: Masyarakat Ekonomi ASEAN, Daya Saing, Free Trade

Sebagai bagian dari Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Indonesia akan memasuki era baru pada 2015, dengan terwujudnya ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). ASEAN –yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja. Persetujuan perdagangan bebas ini akan diimplementasikan penuh mulai 31 Desember 2015 oleh seluruh anggota, kecuali Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam. Keempat Negara ini baru akan berpartisipasi penuh pada 2018.
Untuk itu pemerintah membentuk sebuah komite sebagai titik awal pengawasan pelaksanaan MAE. Komite ini sebagai wadah dalam masalah-masalah apa saja yang terkait, seperti regulasi apa yang menghambat, dan lain sebagainya, supaya Indonesia lebih kompetitif dari negara lain. Komite ini nantinya yang akan menyoroti persiapan dan pelaksanaan MEA ke depan. Terutama dalam persoalan daya saing yang saat ini masih perlu untuk ditingkatkan.